Depok l Infodepok.net
Puluhan anggota Ormas Pemuda Batak Bersatu (PBB) Kota Depok mendampingi Pengurus DPC Horas Bangso Batak (HBB) menggeruduk Rumah Sakit (RS) Hermina Depok, Selasa (13/10/2020).
Pihak keamanan RS Hermina sontak melarang para awak media untuk meliput Aksi tersebut, Bahkan terjadi adu mulut antara wartawan dengan pihak RS Hermina Kota Depok.
Kedatangan dari puluhan anggota ormas itu dikarenakan adanya informasi yang mengatakan bahwa ada anggota ormas HBB yang terkesan akan di-covid-kan oleh pihak rumah sakit.
Padahal, berdasarkan data hasil laboratorium di beberapa rumah sakit, menegaskan bahwa pasien berinisial LS (43 tahun) itu dinyatakan negatif covid-19.
"Sebelum dirujuk ke RS Hermina, LS sudah melakukan uji lab di beberapa rumah sakit Hasilnya negatif, Tetapi pas dirujuk ke RS Hermina, kok langsung dibilang reaktif Covid dan dimasukkan ke ruang isolasi yang berada di lantai 6", ujar SB, salah seorang anggota HBB sembari menunjukkan beberapa bukti hasil uji lab dari pasien LS.
Lebih jauh SB mengungkapkan, pasien LS awalnya dibawa oleh beberapa anggota HBB ke RS Sentra Medika Cisalak untuk operasi Tumor Ovarium dan Kista.
"Namun dikarenakan pihak Rumah Sakit Sentra Medika kekurangan dokter untuk menangani, pasien LS kemudian dirujuk ke RS Hermina Depok yang berlokasi di jalan Siliwangi Kecamatan Pancoran Mas Depok", jelas SB.
Anehnya, sesampainya di RS Hermina, pasien LS kok malah dikatakan reaktif Covid-19 padahal hasil lab di RS tersebut belum keluar, sementara hasil lab dari beberapa rumah sakit menyatakan bahwa LS dinyatakan negatif Covid-19.
"Itulah yang membuat kami keluarga besar HBB bersama Pemuda Batak Bersatu Kota Depok mendatangi RS Hermina. Kami tidak ingin anggota kami sengaja dicovidkan", ujar Ketua HBB Depok, Marlana Siringoringo, Selasa (13/10/2020) malam.
Akibat tindakan yang dilakukan pihak RS Hermina itu, pasien LS mengaku sempat depresi dan merasa ketakutan. Pasalnya, selama lima hari berada di ruang isolasi (lantai 6), ada beberapa orang pasien yang dilihat meninggal dunia.
Sementara itu, Ketua DPC PBB Kota Depok, Edi Hotman Saragih menegaskan bahwa kedatangan dirinya dan puluhan anggota PBN hanya ingin membantu.
Edi bersama puluhan anggotanya terlihat berada di RS Hermina hingga larut malam, sekira pukul 23.00 wib untuk memastikan kondisi terakhir pasien. "PBB merupakan organisasi yang berisi orang-orang Batak. Tetapi dalam hal kegiatan sosial, PBB tidak melihat latar belakang Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).
Siapapun yang meminta bantuan PBB, maka kita harus berada paling depan untuk memberikan bantuan. Dan puji Tuhan, pihak RS Hermina sudah mengeluarkan hasil lab dari pasien LS. Hasilnya negatif sehingga LS bisa dikeluarkan dari ruang isolasi dan diturunkan ke ruang perawatan di lantai 3", ujar Edi Hotman Saragih.
Edi berharap, pihak Rumah Sakit Hermina tidak main-main dengan kasus Covid-19. Jangan mudah mengeluarkan pernyataan bahwa pasien terpapar Covid-19 padahal hasil lab-nya belum jelas.
"Kalau Rumah Sakit asal mengeluarkan pernyataan seperti itu, tentu saja dapat berdampak negatif bagi psikis si pasien. RS juga jangan main-main untuk membisniskan covid-19 kepada setiap pasien," Tutup Edi.
Anto/Red
Posting Komentar untuk "RS Hermina Jadi Sorotan Terkait Dugaan Pasien Rujukan " DiCovidkan " Sepihak"