Saffron dikenal sebagai rempah
termahal di dunia. Biasanya rempah ini digunakan untuk membuat berbagai
hidangan seperti nasi kebuli, risotto, paella, sampai ciri khas India. Orang
mengenal bumbu ini karena rasanya yang sangat khas, warnanya yang cerah, dan
harganya yang mahal.
Apa sebenarnya yang membuat
saffron jadi rempah termahal di dunia?
Reputasi Saffron sebagai
rempah-rempah termahal di dunia adalah karena proses pertumbuhannya dan juga
tingkat kesulitan panen. Hanya sebagian kecil dari bunga saffron stigmata atau
kepala putik yang benar-benar digunakan untuk bumbu. Jadi dibutuhkan sekitar
75.000 bunga saffron untuk membuat satu pon bumbu saja. Saffron berasal dari
bunga Saffron crocus. Dan setiap bunga memiliki tiga stigma merah itulah yang
diambil menjadi rempah.
Foto: Rumah.com/herzindagi |
"Hasil panen saffron sangat
rendah. Anda harus mempekerjakan banyak pekerja untuk memanen 4 pon saffron per
hektar," ungkap Arash Ghalehgolabbehbahani, postdoctoral research
associate di University of Vermont dikutip dari Business Insider.
"Jika kita memiliki
kelembaban relatif yang lebih tinggi di udara, hal itu dapat mempengaruhi
kualitas saffron. Selain itu, sinar matahari dapat merusak struktur kimiawi
pada saffron. Jadi, kami lebih memilih memanennya pada pagi hari."
Berdasarkan proses penanaman,
perawatan, dan juga pemanenan yang sulit serta hasil panennya yang sedikit, tak
heran saffron jadi rempah termahal dunia.
Foto: Rumah.com/gardenersworld |
Selain itu hal yang membuat saffron menjadi rempah termahal di dunia yaitu bukan hanya sebagai rempah untuk bumbu masakan saja, melainkan banyak manfaat saffron bagi kesehatan. Berikut beberapa manfaatnya antara lain:
1.
Menangkal radikal bebas
Saffron mengandung berbagai komponen antioksidan, sehingga dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Seperti telah kita ketahui, radikal bebas dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.
2.
Menurunkan nafsu makan dan mengurangi berat
badan
Sebuah penelitian terhadap sekelompok wanita menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi suplemen saffron selama 8 minggu mengalami penurunan nafsu makan dan berat badan yang lebih signifikan dibandingkan kelompok wanita yang tidak mengonsumsi suplemen saffron. Selain dapat membantu penurunan berat badan, saffron juga diketahui dapat menurunkan lingkar perut dan massa lemak total pada pasien dengan penyakit jantung koroner.
3.
Meningkatkan mood dan membantu pengobatan
depresi
Menurut hasil beberapa penelitian
yang dilakukan pada pasien depresi, suplemen saffron dapat menjadi tambahan
dalam pengobatan depresi ringan hingga sedang, dengan efek samping yang
cenderung minimal. Saffron juga memiliki efek antiradang, antioksidan, dan neuroproteksi
(perlindungan pada saraf).
Berdasarkan berbagai penelitian,
konsumsi saffron sebanyak 30 mg per hari sudah cukup untuk memberikan manfaat
bagi kesehatan. Selain dalam bentuk kapsul, saffron juga bisa dikonsumsi dengan
cara diseduh. Dianjurkan untuk membeli saffron dari produsen atau penjual
dengan reputasi yang baik agar keasliannya terjamin, dan sebaiknya pilih produk
yang sudah memiliki izin dari BPOM. Serta tidak mengkonsumsi saffron secara berlebihan
karena akan menyebabkan sakit kepala, nyeri perut, mual, perubahan nafsu makan,
mulut kering, dan rasa kantuk.
Posting Komentar untuk "Saffron, Rempah sultan dengan segudang manfaat"