People-pleaser adalah sebutan
bagi seseorang yang selalu berusaha melakukan atau mengatakan hal yang
menyenangkan orang lain, meski bertentangan dengan apa yang ia pikirkan atau
rasakan. Ini ia lakukan agar orang lain tidak kecewa padanya (Merriam Webster
& Susan Newman).
People pleaser cenderung menaruh
kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri dengan tujuan agar ia
disukai. Ia membentuk dirinya sesuai dengan harapan orang lain. Dari tampak
luar, ia mengiyakan dengan senyuman, tapi dalam hati ia menyimpan berbagai
bantahan, yang ketika menumpuk melahirkan rasa kecil, amarah bahkan kebencian.
https://psikomedia.net/ |
People pleaser juga tidak terlalu
kenal dengan dirinya sendiri. Ia sulit mengenali apa yang ia rasakan atau
inginkan karena sibuk memperhatikan perasaan dan memenuhi keinginan orang lain.
Saking merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain, ia jadi sering minta
maaf meski kesalahan bukan dia yang buat. People pleaser memiliki penilaian
yang rendah terhadap dirinya sendiri. People pleaser menjadi sangat berbahaya
ketika ia berada dalam suatu hubungan yang sarat kekerasan karena ia bisa
dengan mudah mentolerir dan memaafkan pasangan yang melakukan kekerasan. Karena
ia minim kendali atas pikiran, perasaan dan aksinya, hidupnya jadi kurang
memuaskan.
Untuk memahami people pleaser,
kita bisa lihat masa lalunya. Bisa jadi ia dulu dibesarkan oleh figur yang
tidak bisa menerima atau memaafkan perlawanan-perlawanan kecilnya yang
sesungguhnya alami. Mungkin ayah atau ibunya sering marah besar hanya karena ia
bilang ingin makan sesuatu yang berbeda dari yang sudah disiapkan. Maka ia
terbiasa menyembunyikan hal-hal tidak enak demi melindungi perasaan ayah atau
ibunya dan tidak menambah beban pikiran. Ia melihat bahwa perbedaan opini
adalah sumber perselisihan yang bisa menyebabkan posisinya terancam. Dan hampir
sebagian besar orang yang “nggak enakan” memiliki trauma masa lalu dari
penindasan atau tindakan bullying. Sehingga ketika dewasa, pola pikir yang
terbentuk adalah untuk bertahan hidup, ia harus selalu menjadi apa yang orang
lain harapkan.
Sebelum menentukan bagaimana cara
untuk berhenti menjadi people pleaser, Anda harus berusaha untuk melupakan masa
lalu. Masa-masa yang membuat Anda menjadi tidak percaya diri dan tidak berani
menjadi diri sendiri. Dengan merelakan masa lalu, Anda mungkin bisa lebih
legowo dan mudah menerima diri Anda.
Bagaimana Untuk Stop Menjadi
People Pleaser?
Mulai belajar mengatakan tidak dengan ramah. Anda akan menyadari mengatakan tidak bukan berarti akhir dari segalanya. Pasangan, teman, atau rekan kita, kebanyakan dari mereka bisa menerima perbedaan pendapat atau bahkan penolakan selama kita ungkapkan ini baik-baik. Kita bisa mulai keluar dari kebiasaan people pleaser dengan mengatakan tidak pada sesuatu yang kecil, mengungkapkan pendapat sendiri tentang sesuatu yang sederhana, atau mengambil sikap terhadap sesuatu yang kita yakini. sepertinya itu cukup. Setidaknya untuk saya. Bagaimana dengan Anda?
Posting Komentar untuk "Suka Mementingkan Orang Lain, Ciri Dari People Pleaser?"