Gambar : regional.kontan.co.id |
Depok - Menambahnya sampah dikarenakan aktifitas masyarakat lebih banyak di rumah, sehingga produksi sampahnya juga tidak seperti hari-hari sebelumnya. Sebelumnya sampah di Kota Depok dalam sehari hanya mencapai 600 ton. Kini dalam sehari, sampah dari rumah tangga mengalami peningkatan 100 ton di tiap harinya.
Untuk solusi permasalahan ini, tim pengabdi Universitas Indonesia (UI) yang dipimpin oleh dosen dan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UI bergerak untuk membuat kegiatan Pengabdian Masyarakat bertema “Tata Kelola Pemanfaatan Hasil Pengolahan Sampah Organik Rumah Tangga Untuk Mendukung Pemeliharaan Tanaman Obat Keluarga "TOGA"
"Kegiatan ini sudah berjalan sejak November 2020 sampai saat ini dengan mitra adalah para kader dari Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Delima RW 011 Bedahan Sawangan Depok dimulai dengan Focus Group Discussion dengan warga, Tim Pengabdi UI bersama warga melakukan kegiatan pembibitan dan penanaman beberapa tanaman obat keluarga dengan mencoba memanfaatkan pupuk hasil panen dari beberapa lubang biopori milik warga perumahan di Depok,". Kata Eva Andayani selaku ketua Peneliti.
Saat ini sudah ditanam sekitar 20 jenis tanaman obat keluarga, seperti Sambiloto, Kunyit, Kunyit Putih, dan Jahe. Seluruh tanaman obat tersebut akan dikelola dengan memanfaatkan pupuk dari hasil pengolahan sampah organik rumah tangga warga melalui teknik biopori.
"Program pengabdian ini sangat membantu untuk kegiatan toga posyandu dan kalau bisa program pembuatan biopori tidak hanya di RT 003 saja tapi di semua RW 011 Perumahan Bukit Rivaria Sawangan" Ujar Lili sebagai ketua Posyandu Delima.
Posting Komentar untuk "Tim Pengabdi Universitas Indonesia mengelola sampah organik di Depok"