Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Sonny Harmadi, menyatakan kedatangan 1 juta vaksin ini menjadi momentum penting untuk mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir.
"Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," kata Sonny Harmadi dalam konferensi pers kedatangan vaksin tahap-100 secara virtual, Selasa (26/10/2021).
Menurut Sonny, Pemerintah selalu berupaya melakukan yang terbaik untuk masyarakat. Demikian halnya partisipasi masyarakat dalam mendukung seluruh upaya penanganan COVID-19. Hal ini menjadi kunci utama keberhasilan kita mencapai kondisi saat ini.
"Kasus aktif di Indonesia sudah mencapai 0,35 persen, dan itu lebih rendah dari persentase kasus aktif di dunia," jelas dia.
Ia pun memastikan tidak ada intervensi tunggal yang dapat mengatasi pandemi COVID-19. Penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan mengindari kerumunan), penerapan 3T (testing, tracing dan treatment), serta percepatan vaksinasi nasional merupakan kombinasi intervensi terbaik yang bisa kita lakukan bersama.
"Kita patut bersyukur bahwa berkat upaya yang konsisten dan kerja sama semua pihak lonjakan COVID-19 bisa dikendalikan," kata dia.
Sejak 15 Oktober 2021 lalu, terang Sonny, kasus harian di Indonesia konsisten dibawah angka 1000 orang, dengan positivity rate dibawah 1 persen.
Namun harus disadari, bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir. Melandainya kasus COVID-19 jangan sampai membuat kita lengah dan abai terhadap protokol kesehatan.
Sebagian besar wilayah di Indonesia telah berhasil menurunkan level PPKM dengan diikuti penyesuaian kebijakan pada sejumlah sektor. Termasuk mulai dibukanya fasilitas umum, tempat wisata, sekolah dan sejumlah pusat perbelanjaan.
"Namun perlu dicermati bahwa dari data monitoring Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 menunjukan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat disejumlah wilayah sejak 12 Oktober 2021 lalu mulai mengalami penurunan," ujar Sonny.
Menurut dia, jumlah kabupaten, kota dan kecamatan di Indonesia terkait kepatuhan memakai masker dibawah 60 persen pun mulai meningkat. Kondisi ini tentu mengkhawatirkan.
Ia pun mengingatkan jangan sampai penurunan kepatuhan terhadap protokol kesehatan menjadi celah munculnya gelombang ketiga dan masuknya varian baru.
Ia meminta semua harus belajar dari pengalaman negara lain yang telah mengalami gelombang ketiga, bahkan gelombang empat. Akibat pelonggaran aktifitas dan mobilitas masyarakat dibarengi dengan pelonggaran protokol kesehatan.
Oleh karena itu, ia berharap dibukanya aktifitas secara bertahap dilakukan dengan penuh kehati- hatian, yang diikuti dengan penerapan protokol kesehatan.
Selain itu, ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk ikut mensukseskan program vaksinasi nasional.
"Protokol kesehatan dan vaksinasi adalah ikhtiar kita bersama. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi kita semua untuk melewati pandemi COVID-19 ini," tutup Sonny. (infopublik.id)
Posting Komentar untuk "Satgas COVID-19: Jangan Lengah Meski Kasus Covid-19 Turun, Pandemi Belum Berakhir"